·
Higienitas
kamar mandi bukan hanya dinilai dari tampilan kamar mandi yang apik. Namun juga
dari berbagai faktor penentu lain. Apa sajakah itu? Cari tahu di sini!
·
Selama
ini kita mungkin menyerahkan saja urusan desain kamar mandi pada pengembang.
Padahal kamar mandi termasuk ruang paling sering digunakan dan memiliki
beberapa persyaratan agar tetap sehat dan nyaman digunakan.
·
Tak
ada salahnya bila mulai sekarang kita mencari tahu bagaimana desain kamar mandi
yang sesuai dengan prinsip sanitasi dan higienitas kamar mandi. Berikut
pemaparan Budi Haryanto, Ph.D., M.Sc., MSPH, staf pengajar dan peneliti
dari departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, mengenai prinsip kamar mandi sehat.
·
Tiga
Pajanan Kamar Mandi
·
“Pada
dasarnya, prinsip sehat pada semua ruangan tergantung besar tidaknya potensi
pajanan terhadap lingkungan,” ungkap Budi memulai penjelasan mengenai sanitasi
kamar mandi.
·
Menurut
Budi ada 3 pajanan yang harus diwaspadai pada kamar mandi. Pertama pajanan
biologis. Pajanan seperti bakteri, parasit dan virus bisa saja berpindah pada
anggota keluarga setelah menggunakan kamar mandi. Potensi ini semakin besar
dengan adanya hewan dan serangga yang turut andil menyebarkan penyakit seperti
cacing, tikus, nyamuk, kecoa dan sebagainya.
Kedua, pajanan fisik. Temperatur yang terlalu panas, debu, kelembapan yang berlebih, pengap, bahkan terlalu gelap, selain mengurangi kenyamanan juga dapat meningkatkan risiko pajanan biologis. Misal, kelembapan yang tinggi dan suasana yang redup bahkan gelap, mempercepat tumbuhnya lumut. Ditambah kurangnya perawatan, menyebabkan hewan dan serangga berdatangan sehingga risiko pajanan biologis pun meningkat.
Kedua, pajanan fisik. Temperatur yang terlalu panas, debu, kelembapan yang berlebih, pengap, bahkan terlalu gelap, selain mengurangi kenyamanan juga dapat meningkatkan risiko pajanan biologis. Misal, kelembapan yang tinggi dan suasana yang redup bahkan gelap, mempercepat tumbuhnya lumut. Ditambah kurangnya perawatan, menyebabkan hewan dan serangga berdatangan sehingga risiko pajanan biologis pun meningkat.
·
Sedangkan
gangguan lain juga bisa datang dari pajanan kimia seperti bahan kimia yang ada
di udara, lantai, cat, juga air.
·
Pajanan
ini dapat mencapai tubuh manusia tergantung ada-tidaknya pajanan dan lama
penggunaan kamar mandi. Baik itu terhirup dari udara, masuk lewat oral (mulut),
maupun lewat kulit.
·
Aliran
Ventilasi
·
Kelembapan
kamar mandi memengaruhi lama tidaknya pajanan biologis bertahan dalam kamar
mandi. Kalau suhu dan kelembapan kamar mandi tidak baik, maka akan menjadi
lingkungan yang kondusif bagi mikroorganisme dan parasit untuk bisa tahan dan
berkembang biak. Untuk mendapatkan kondisi kamar mandi yang tidak lembap dan
pengap, terapkan prinsip ventilasi udara yang benar. Upayakan lubang angin yang
mengukuti kaidah arah mata angin. Bila memang posisi kamar mandi tidak
memungkinkan mendapat ventilasi dari lubang udara (maupun lubang ventilasi pada
pintu kamar mandi), masih bisa disiasati dari alat penghisap udara (exhaust).
·
Lantai
dan Saluran Air
·
Tempat-tempat
seperti toilet, saluran air dan lantai kamar mandi patut dicurigai. Bila lantai
kamar mandi selalu tergenang air, potensi terjadinya pajanan biologis
meningkat. Lantai yang sering lembap dapat menjadi tempat berkembang biak yang
bagus bagi kuman juga serangga dan hewan.
·
Lantas
bagaimana lantai kamar mandi sebaiknya didesain? Pertama, perhatikan kemiringan
menuju lubang pembuangan air. Sebaiknya lantai kamar mandi, terutama kamar
mandi basah, memiliki kemiringan agar sisa-sisa air mengalir ke satu titik dan
itu menuju saluran pembuangan air. Jangan lupa, pilih keramik lantai yang tidak
licin.
·
Kedua,
pasang penutup pada lubang saluran pembuangan air agar tidak ada pajanan
biologis yang bertandang dari luar lingkungan rumah.
Ketiga, atur pembuangan limbah kamar mandi melalui sumur resapan terlebih dahulu sebelum keluar saluran pembuangan.
Ketiga, atur pembuangan limbah kamar mandi melalui sumur resapan terlebih dahulu sebelum keluar saluran pembuangan.
·
Cahaya
Cukup
·
Sebenarnya,
pencahayaan dalam kamar mandi bertujuan mengurangi risiko kecelakaan. Misalnya,
kaki terantuk sudut hingga sabun mandi yang terjatuh dan terkontaminasi pajanan
biologis.
·
Tidak
perlu terang benderang, namun usahakan saja paling tidak cukup terang untuk
melihat dalam ruang kamar mandi.
Bila perlu, untuk memenuhi unsur lain seperti hemat energi, beri atap gelas untuk mendapatkan penerangan alami dari matahari ketika siang hari.
Bila perlu, untuk memenuhi unsur lain seperti hemat energi, beri atap gelas untuk mendapatkan penerangan alami dari matahari ketika siang hari.
·
Kloset
Duduk atau Jongkok
·
Selain
anggaran, sesuaikan pemilihan jenis kloset dengan kebutuhan anggota keluarga.
Bila Anda memiliki anggota keluarga yang lanjut usia, pertimbangkan untuk
menyediakan kloset duduk agar risiko kecelakaan berkurang.
·
Nah,
selain kloset duduk juga bisa dipilih bak air yang terbuat dari bahan fiber
. Bahan ini dapat menekan risiko perlukaan akibat kecelakaan di kamar mandi.
Dan, bila menggunakan kloset duduk, tak ada salahnya menyediakan jet flush
untuk membilas setelah BAB/BAK.
. Bahan ini dapat menekan risiko perlukaan akibat kecelakaan di kamar mandi.
Dan, bila menggunakan kloset duduk, tak ada salahnya menyediakan jet flush
untuk membilas setelah BAB/BAK.
·
Nyaman
dengan kloset duduk? Pilih kloset yang memiliki grip di bagian telapak
kaki sehingga tidak licin. Desain kloset pun sebaiknya tidak menangkap air
terlalu lama. Ini bisa didapat dari segi bahan maupun kemiringan.
·
Pernik
Pencegah Kecelakaan
·
Tambahkan
pernik untuk lebih mengurangi risiko kecelakaan dalam kamar mandi seperti karpet karet kamar mandi.
“Tapi, ini umumnya bisa diaplikasikan pada kamar mandi kering,” ungkap Budi.
“Tapi, ini umumnya bisa diaplikasikan pada kamar mandi kering,” ungkap Budi.
·
Sebenarnya
karpet ini hanya berfungsi secara estetik dan keamanan saja. Namun jangan lupa,
karpet ini pun membutuhkan perawatan yang memadai agar tidak menjadi potensi
pajanan biologis.
“Sebaiknya setelah digunakan, karpet karet dijemur atau diangin-anginkan setiap hari sekali,” ungkap Budi.
“Sebaiknya setelah digunakan, karpet karet dijemur atau diangin-anginkan setiap hari sekali,” ungkap Budi.
·
Kualitas
Air
·
Pajanan
kimia dan biologis dapat mengancam melalui air. Bila Anda termasuk orang yang
sensitif dengan kualitas air mandi ada baiknya pertimbangkan kembali mengganti
sumber air Anda.
·
Budi
menyarankan untuk melakukan teknik penyaringan dengan membuat bak penyaring air
sebelum masuk ke bak kamar mandi. Atau bila Anda menggunakan sumur bor, ambil
dari sumber air tanah yang lebih dalam. “Semakin dalam sumber air tanah semakin
baik kualitasnya. Sayangnya semakin dalam sumur juga diikuti dengan biaya yang
semakin mahal,” ungkap Budi.
·
Bersihkan
Rutin
·
Setelah
semua unsur terpenuhi, jangan lupa lakukan pemeliharaan kamar mandi secara
rutin.
Budi menegaskan, paling tidak ada dua macam aktivitas perawatan rutin kamar mandi yang harus dilakukan. Pembersihan sehari-hari, bisa dilakukan dengan menggosok dinding maupun lantai kamar mandi dengan karbol ataupun cairan pembersih lain. Tujuannya agar tidak ada kotoran atau lumut yang terlanjur berakumulasi dan sulit dibersihkan. Sedangkan pembersihan besar dapat dilakukan seminggu sekali. Pembersihan ini meliputi pembersihan kloset dan pengurasan kamar mandi.
Budi menegaskan, paling tidak ada dua macam aktivitas perawatan rutin kamar mandi yang harus dilakukan. Pembersihan sehari-hari, bisa dilakukan dengan menggosok dinding maupun lantai kamar mandi dengan karbol ataupun cairan pembersih lain. Tujuannya agar tidak ada kotoran atau lumut yang terlanjur berakumulasi dan sulit dibersihkan. Sedangkan pembersihan besar dapat dilakukan seminggu sekali. Pembersihan ini meliputi pembersihan kloset dan pengurasan kamar mandi.